Kamis, 28 November 2013

ORGANISASI

Organisasi
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Manajemen
Pembimbing : M.Mustaqin, M.p.d, I, MM


 





Disusun Oleh:
Hanifah Nor Zakiyah (212187)
Yuyun Ernawati (212187)



 
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARIAH (EI)
2012

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi
             Fungsi organisasi berkaitan erat dengan fungsi perencanaan, karena organisasi pun harus direncanakan. Organisasi diartikan mengambarkan pola-pola, skema, bagan yang menunjukan garis-garis perintah, kedudukan karyawan, hubungan-hubungan yang ada, dll. Organisasi hanya merupaka alat dan wadah tempat manajer melakukan kegiatan-kegiatanya untuk mencapai tujuan yang di inginkan.
             Beberapa definisi-definisi yang dikemukakan para penulis tentang Organisasi sebagai berikut:
1.  Louis A. Allen
Organisasi sebagai proses penentuan dan pengelompokan pekerjaan yang akan dikerjakan, menetapkan dan melimpahkan wewenang dan tangung jawab, dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerja sama secara efektif dalam mencapai tujuan.
2.  Drs. M. Manullag
Organisasi adalah suatu system persirakatan formal, struktur, dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang berkerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
3.  James D. Mooney
Organisasi adalah setiap bentuk perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama
4.  Chester I.Barnard
Organisasi adalah suatu system kerja sama yang terkoordinasi secara sadar dan dilakukan oleh dua orang atau lebih.
5.  Koonts dan O’Donnel
Organisasi adalah pembinaaan hubungan wewenang dan dimaksudkan untuk mencapai koordinasi yang structural, baik secara vertical, maupun secara horizontal di antara posisi-posisi yang telah diserahi tugas-tugas khusus yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Jadi organisasi adalah hubungan structural yang mengikat dan menyatukan perusahaan dan kerangka dasar tempat individu-individu berusaha dikoordinasi.






B. Unsur-Unsur Organisasi                                                              
1.       Manusia (Human Factor), orang-orang yang berhubungan satu sama lain dalam kelompok kerja artinya organisasi baru ada jika ada unsur manusia yang berkerja sama, ada pemimpin dan ada yang di pimpin (bawahan).
2.       Tempat kedudukan, artinya organisasi baru ada, jika ada tempat kedudukannya.
3.       Pekerjaan, artinya organisasi itu baru ada, jika ada pekerjaan yang akan di kerjakan serta adanya pembagian pekerjaan.
4.       Tujuan (Goal Orianted)mengarah pada pencapaian tujuan artinya organisasi baru ada jika ada tujuan yang ingin di capai.
5.       Struktur (Structur Activites) orang-orang berkerja sama dalam suatu hubungan yang terpola artinya organisasi baru ada, jika ada hubungan dan kerja sama antara manusia yang satu dengan yang lainnya.
6.       Teknologi (Technological System) Orang yang mengunakan pengetahuan dan teknologi artinya organisasi itu baru ada jika terdapat unsur teknis.
7.       Lingkungan (Environment External Social System) artinya organisasi itu baru ada jika ada lingkungan yang saling mempengaruhi misalnya ada system kerja sama social.

C. Bentuk Organisasi
      1. Organisasi Lini (Line Organization)
Organisasi Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol dan biasanya organisasi ini dipakai perusahaan-perusahaan kecil saja. Dalam organisasi lini pendelegasian wewenang dilakukan secara vertikal melalui garis terpendek dari seorang atasan kepada bawahannya. Pelaporan tanggung jawab dari bawahan kepada atasannya juga dilakukan melalui garis vertikal yang terpendek. Perintah-perintah hanya diberikan seorang atasan saja dan pelaporan tanggung jawab kepada atasan bersangkutan.
2. Organisasi lini dan staf (lini and staff organization)
                Organisasi lini dan staff ini pada dasarnya merupakaan kombinasi  dari organisasi lini dan organisasi fungsional.  Kombinasi ini di lakukan dengan cara memanfaatkan kebaikan-kebaikannya dan meniadakan keburukan-keburukannya. Asas kesatuan komando tetap di pertahankan dan pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dari pucuk pimpinan kepada pimpinan di bawahnya. Pucuk pimpinan tetap sepenuhnya berhak menetapkan keputusan, kebijaksanaan, dan merealisasikan tujuan perusahaan. Dalam membantu kelancaran tugas pimpinan, ia mendapat bantuan dari para staf. Tugas para staf ` hanya untuk memberikan bantuan, pemikiran saran-saran, data, infromasi, dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan keputusan dan kebijaksanaannya.
               


      3. Organisasi fungsional (functional organization)
                Organisasi fungsional adalah organisasi yang di susun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus di lakukan. Pada bentuk organisasi fungsional ini masalah pembagian kerja mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. Pembagian kerja di dasarkan pada “spesialisasi” yang sangat mendalam dan setiap penjabat hanya mengerjakan suatu tugas / pekerjaan sesuai spesialisasinya. Direktur utama mendelegasikan wewenang kepada para direktur dan para direktur ini memerintahkan tugas/ spesialisasinya kepada pelaksanaanya. Maka para bawahan akan mendapat perintah dari beberapa orang atasan yang masing-masing hanya menguasai satu keahlian saja dan bertangung jawab sepenuhnya atas bidang masing-masing.Jelasnya pelaksanaan / bawahan mempunyai beberapa orang atasan langsungnya. Yang menciptakan organisasi fungsional ini adalah F.W.Taylor.
      4. Organisasi Lini, Staf, dan Fungsional
                Organisasi bentuk ini merupakan kombinasi dari organisasi lini, lini dan staf, dan fungsional dan biasanya di terapkan pada organisasi besar serta kompleks. Pada tingkat dewan komisaris (board of director) di terapkan bentuk organisasi lini dan staf, sedangkan pada tingkat middle manager diterapkan bentuk organisasi fungsional.
      5. Organisasi Komite (committees organization)
                Organisasi komite adalah suatu organisasi yang masing-masing angota mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi komite mengutamakan pimpinan artinya organisasi ini terdapat  pimpinan “kolektif presidium” dan komite ini bersifat manajerial. Komite dapat juga bersifat  formal atau informal, komite-komite itu dapat di bentuk sebagiai suatu bagian dari struktur organisasi formal,dengan tugas-tugas dan wewenang di bagi-bagikan secara khusus.
Organisasi  komite ini ada yang bersifat  “tetap” dan ada juga yang bersifat sementara. Angota organisasi  komite dikelompokkan atas executive committee dan staff committee.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar